Rabu, 29 Oktober 2008

Mungkin akan ada yang menganggap judul ini dah basi, saya pun nganggapnya begitu...hehehe...brhubung novelnya dah kutamatkan dari pas keluar 10 blan yang lalu.
Lalu kenapa diposting lagi??? Yah, buat ngisi blog aja, bahan blom ada tapi pengen nulis...(narsis pwaa)
Tapi sapa tau ada yang pengen tau, tapi malas baca?? Nah, inilah gunanya posting ini..biar pada tau garis besarnya kayak apa...let's go!!!

Buku ketujuh diawali dengan Voldemort dan para Pelahap Mautnya di rumah Lucius Malfoy,

yang merencanakan untuk membunuh Harry Potter sebelum ia dapat

bersembunyi kembali. Meminjam tongkat sihir Lucius, Voldemort membunuh

tawanannya, Profesor Charity Burbage, guru Telaah Muggle di Hogwarts,

atas alasan telah mengajarkan subyek tersebut dan telah menganjurkan

agar paradigma kemurnian darah penyihir diakhiri.

Harry telah siap untuk melakukan perjalanannya dan membaca obituari Albus Dumbledore; dan terungkaplah bahwa ayah Dumbledore, Percival, adalah seorang

pembenci non-penyihir dan telah menyerang tiga Muggle, dan meninggal di

Penjara Azkaban atas kejahatannya.

Harry kemudian meyakinkan keluarga Dursley bahwa

mereka harus segera meninggalkan rumah mereka untuk menghindarkan diri

dari para Pelahap Maut. Keluarga Dursley kemudian pergi menyembunyikan

diri dengan dikawal sepasang penyihir setelah <>sebelumnya Dudley

melontarkan pengakuan bahwa ia peduli akan Harry.

Bersama-sama dengan anggota Orde Phoenix, Harry kemudian pergi dari rumah Dursley ke The Burrow. Dalam perjalanan itu, Hedwig, burung hantu Harry, terbunuh oleh kutukan pembunuh; George Weasley kehilangan sebelah telinganya akibat mantra Sectumsempra; Mad-Eye Moody

dibunuh oleh Voldemort sendiri. Harry sendiri lolos ketika Voldemort

mengejarnya setelah tongkat sihirnya bereaksi dengan sendirinya dengan

tongkat sihir pinjaman Voldemort, menghancurkannya, dan ia juga

kemudian mendapatkan penglihatan ketika Voldemort menanyai Ollivander

si pembuat tongkat sihir, mengenai mengapa hal itu dapat terjadi.

Beberapa hari kemudian, Menteri Sihir tiba di kediaman Weasley dan memberikan warisan Dumbledore untuk mereka: Deluminator

untuk Ron (alat seperti korek api yang dapat memadamkan cahaya); buku

mengenai kisah anak-anak untuk Hermione; dan untuk Harry, pedang Godric Gryffindor dan snitch

pertama yang ditangkap Harry. Namun demikian, pedang tersebut ditahan,

karena menurut kementerian pedang tersebut bukanlah milik Dumbledore.

Ketiganya berusaha mencari tahu apa dibalik ketiga benda yang diberikan

kepada mereka itu. Sehari kemudian adalah hari pernikahan Fleur

Delacour dan Bill Weasley.

Setelah diberitakan bahwa Voldemort telah berhasil mengambil alih Kementerian Sihir; Harry, Ron, dan Hermione kemudian bersembunyi di Grimmauld Place nomor 12, rumah yang diwariskan Sirius Black kepada Harry. Ketiganya kemudian menyadari bahwa inisial R.A.B.

pada liontin yang didapatkan Dumbledore dan Harry dalam buku keenam

adalah Regulus Arcturus Black, adik Sirius.



Mereka mulai mencari

Horcrux yang dicuri Regulus di rumah keluarga Black itu. Dari Kreacher,

mereka mengetahui bahwa ia telah membantu Regulus untuk mendampingi

Voldemort menempatkan Horcrux berbentuk liontin itu di gua. Ketika

Regulus merasa kecewa dengan Voldemort, ia memerintahkan Kreacher untuk

kembali ke gua dan menukar liontin dengan yang palsu. Regulus terbunuh

dalam proses itu. Pada akhirnya, mereka bertiga menyadari bahwa Mundungus Fletcher telah mencuri liontin tersebut dan kemudian dirampas oleh Dolores Umbridge.

Setelah selama satu bulan memata-matai Kementerian Sihir, ketiganya

berhasil mengambil Horcrux dari Umbridge. Dalam prosesnya, tempat

persembunyian mereka diketahui dan terpaksa melarikan diri ke daerah

terpencil, berpindah dari satu tempat ke tempat lain, dan tidak dapat

lama tinggal di suatu tempat.

Dalam waktu beberapa bulan berpindah-pindah, mereka mendengar bahwa

pedang Godric Gryffindor sebenarnya adalah palsu, dan ada yang

melakukan sesuatu terhadap pedang aslinya. Dari Phineas Black, Harry

mendapatkan bahwa pedang itu terakhir kali digunakan Dumbledore untuk

menghancurkan salah satu Horcrux, Cincin Gaunt. Ron kemudian berselisih

paham dengan Harry, dan pergi meninggalkan Harry dan Hermione. Harry

dan Hermione kemudian pergi ke Godric's Hollow untuk mencari tahu apakah Dumbledore telah meninggalkan pedang itu di sana.

Di Godric's Hollow, keduanya mengunjungi tempat pemakaman keluarga

di mana keluarga Potter dan Dumbledore dikuburkan. Di Godric's Holow,

mereka juga menemui Bathilda Bagshot,

seorang teman lama Dumbledore yang mengarang buku Sejarah Sihir. Di

rumah Bagshot mereka menemukan gambar penyihir hitam Grindelwald, sanak

Bagshot, yang pada masa lalu adalah kawan masa kecil Albus Dumbledore.

Namun demikian, ternyata mereka terperangkap, karena "Bagshot" itu

merupakan penjelmaan ular Voldemort, Nagini. Mereka berhasil melarikan diri dari Voldemort, tetapi tongkat sihir Harry hancur dalam kejadian itu.

Dalam pelarian mereka, Harry akhirnya menemukan bahwa pedang Godric

Gryffindor tersembunyi di sebuah kolam beku di tengah sebuah hutan

berkat bantuan patronus berbentuk kijang. Dia menyelam ke dalamnya

untuk mendapati pedang tersebut. Kalung Horcrux mencoba mencekik Harry

dan hampir menenggelamkannya hingga mati kalau tidak ditolong oleh Ron

yang kembali. Keduanya menghancurkan Horcrux dengan pedang itu.

Ketiganya kemudian berbicara kepada Xenophilius Lovegood, ayah Luna Lovegood,

dan menanyakan kepada mereka mengenai lambang Grindelwald yang telah

berkali-kali muncul selama perjalanan mereka. Di rumah Lovegood, Harry,

Ron, dan Hermione mendapatkan kisah penyihir kuno mengenai tiga

bersaudara yang mengalahkan kematian, dan masing-masing mendapatkan benda sihir sebagai hasilnya - tongkat sihir yang tak terkalahkan (Elder Wand—tongkat sihir tetua), batu sihir yang dapat menghidupkan kembali yang telah mati (Resurrection Stone—batu kebangkitan), dan Jubah Gaib (jubah tembus pandang) yang tidak lekang

oleh waktu. Harry menyadari bahwa jubah yang dimilikinya adalah adalah

Jubah Gaib, dan segera menemukan bahwa Lovegood telah berkhianat dan

menyerahkan mereka ke Kementerian. Luna, putrinya, telah ditawan dan

Xenophilius berpikir untuk menyerahkan Harry Potter sebagai ganti

tawanan. Ketiganya meloloskan diri dan berpikir untuk mengumpulkan

ketiga benda sihir Deathly Hallows, untuk mengalahkan Voldemort.

Harry, Ron, dan Hermione kemudian tertangkap oleh kelompok Snatcher

yang diketuai oleh Fenrir Greyback, karena menyebut nama Voldemort

(nama itu sudah dimantrai untuk mendeteksi para penyebutnya) dan dibawa

ke rumah Malfoy. Di sana, Hermione disiksa dan diinterogasi oleh Bellatrix Lestrange

untuk mengetahui bagaimana mereka memperoleh pedang Godric Gryffindor,

karena ia berpikir bahwa mereka telah mencurinya dari lemari besinya di

Gringotts. Di bawah tanah, Harry dan Ron dipenjarakan bersama-sama

dengan Dean Thomas, goblin Griphook, pembuat tongkat sihir Ollivander, dan Luna Lovegood. Harry berusaha mencari pertolongan dan Dobby

muncul untuk menyelamatkannya. Dalam usaha meloloskan diri, mereka

dihadang Wormtail yang kemudian terbunuh karena tercekik oleh tangan

perak Wormtail yang dibuat Voldemort tanpa berhasil ditolong oleh Ron

dan Harry, sebagai balasan dari hutang budi dari tahun ketiga Harry di

Hogwarts. Mereka berdua kemudian menolong Hermione dengan bantuan

Dobby, yang tewas dibunuh oleh Bellatrix.

Harry dan kedua sahabatnya kemudian berusaha mencari rencana baru. Ia menanyai Ollivander mengenai Elder Wand

dan mendapati bahwa pemilik terakhirnya adalah Dumbledore. Dibantu

Griphook, Hermione menyamar sebagai Bellatrix Lestrange dan

bersama-sama Harry dan Ron memasuki lemari besi Bellatrix di Bank

Gingrott's. Di sana mereka menemukan satu lagi Horcrux, piala

Hufflepuff. Griphook kemudian mengkhianati mereka dan melarikan diri

dan membawa pedang Godric Gryffindor. Harry, Ron, dan Hermione berhasil

melarikan diri, tetapi pada saat yang bersamaan Voldemort menyadari

bahwa mereka mencari Horcrux-Horcruxnya.

Harry mendapatkan penglihatan segera setelah pelarian mereka; ia

dapat melihat melalui mata Voldemort dan mengetahui pikirannya.

Voldemort akan mendatangi tempat-tempat Horcurxnya disembunyikan dan

mengetahui bahwa mereka telah lenyap dan hancur. Secara tidak sengaja,

Voldemort mengungkapkan bahwa Horcrux terakhir berada di Hogwarts.

Ketiganya segera pergi ke Hogsmeade untuk mencari jalan masuk ke sekolah Hogwarts. Di Hogsmeade, mereka disudutkan oleh para Pelahap Maut dan diselamatkan oleh Aberforth Dumbledore. Aberforth membuka jalan terowongan ke Hogwarts di mana mereka disambut oleh Neville Longbottom.

Pada saat menyelamatkan jiwa Draco Malfoy, Harry menemukan Mahkota

Ravenclaw yang merupakan Horcrux itu tersembunyi di Kamar Kebutuhan dan

benda itu dihancurkan.

Di Shrieking Shack, mereka mendapati Voldemort membunuh Severus Snape dengan tujuan untuk menguasai kekuatan Elder Wand

kepada dirinya sendiri. Dalam keadaan sekarat, Snape memberikan

memorinya kepada Harry. Dari memori itu terungkap bahwa Snape selama

ini berada di pihak Dumbledore, didorong dengan cinta seumur hidupnya

kepada Lily Potter. Snape telah diminta Dumbledore untuk membunuh

dirinya jika situasinya mengharuskan demikian; karena bagaimanapun juga

hidupnya tidak akan lama lagi akibat kutukan yang terdapat di Horcrux

Cincin Gaunt. Selanjutnya, terungkap pula bahwa Harry adalah Horcrux

terakhir Voldemort, dan ia harus mati juga sebelum Voldemort dapat

dibunuh. Pasrah akan nasibnya, Harry mengorbankan diri dan Voldemort

melancarkan kutukan untuk membunuhnya. Kemudian Harry tersadar di

tempat yang mirip dengan stasiun King Cross, dan Dumbledore

mendatanginya. Dumbledore mengatakan bahwa Harry sebenarnya adalah

pemilik dari Deathly Hallows, dan kutukan Avada Kedavra itu malah

menghancurkan bagian dari jiwa Voldemort yang terdapat di tubuhnya.

Pada saat ini Dumbledore memberikan pilihan pada Harry, apakah dia

ingin meneruskan pada kematian, atau kembali hidup ke dunia. Harry

memilih kembali ke dunia, dan tersadar. Pada akhirnya, setelah Nagini

dibunuh oleh Neville, Voldemort kemudian terbunuh setelah mencoba

menggunakan Kutukan pembunuh Avada Kedavra terhadap Harry. Kutukan itu

berbalik menyerang Voldemort sendiri setelah Elder Wand menolak

membunuh tuannya (Harry) sendiri.

Dalam kisah di akhir buku, pada tahun 2017, 19 tahun setelah Pertempuran di Hogwarts, Harry dan Ginny Weasley

telah memiliki tiga anak bernama James, Albus Severus, dan Lily.

Neville Longbottom telah menjadi guru Herbologi di Hogwarts. Ron dan

Hermione telah memiliki dua anak bernama Rose dan Hugo. Draco Malfoy

memiliki anak bernama Scorpius. Mereka seluruhnya bertemu di stasius

kereta api King's Cross, untuk mengantar anak-anak mereka bersekolah ke

Hogwarts. Di sana diungkapkan bahwa bekas luka Harry tidak pernah sakit

lagi setelah kekalahan Pangeran Kegelapan.

www.id.wikipedia.org</span>

0 komentar:

Posting Komentar