Selasa, 14 September 2010

Back to The Jungle

Liburan yang cukup singkat telah berakhir. Waktu 5 hari yang lebih banyak terbuang di jalan sudah berlalu. So, it’s time go back to daily activity, Office!! Senin, 13 September 2010 pkl 05.00 sdh harus meninggalkan rumah yang dipenuhi kehangatan keluarga menuju dinginnya pagi sebelum mencapai Bandara Sam Ratulangi, Manado.
Brr…titik-titik embun masih cukup jelas, sehingga menghalangi jarak pandang hanya sebatas 5 meter di depan. Ga papa sih, yang penting
ga telat…heheh. Ke Bandara mesti naik ojek, coz angkot blm ada yang nongol di perumahan Mapanget, salak Asri. Taksi di calling jg cuma bilang tunggu 5 menit, eh sampai hampir setengah jam gak nongol-nongol. So, ojek lah yang menjadi jalan keluar.
Tiba di bandara, sudah ramai aktivitas yang bisa disaksikan. Mulai dari pedagang asongan, para buruh yang menawarkan jasa, sampai tukang es krim (lho, mang ada ya?? – just kid). Belum bisa check in coz tiket masih sama teman, jadi mesti  menunggu teman yang lain. Saya paling cepat tiba karena mang paling dekat dengan Bandara. Cuma makan waktu sekitar 10 menit untuk mencapai tujuan.
IMG_0441 Btuh waktu kira-kira 45 menit untuk sampai di Bandara Bubung, Luwuk. Masih pake pesawat perintis yang penumpangnya cuma 20 orang. Lumayan lah, dah ada penerbangan yang melayani rute ini ketimbang harus lewat jalan yang sama saat ke Manado (rute Pagimana – Gorontalo – Manado). Ga terlalu menguras tenaga, tapi perjalanan selanjutnya baru terasa, karena harus menempuh perjalanan 2 jam lagi ke Pagimana…ckckck. Keep Spirit :D

Sabtu, 11 September 2010

Selamat Idul Fitri 1431H

Well, nothing special but it’s fun enough to celebrate with my only one family here in Manado.  Yup, cuma bareng Saudara Bokap yg paling akhir beserta keluarga. Pagi-pagi bangun dah bersih-bersih trus bersiap ke Masjid. Kalo dikampung kita biasa sudah mendengar gema takbir berkumandang di mana-mana, kalo di sini hampir ga ada, bahkan sama skali bisa dibilang ga ada. Maklum, di perumahan di ujung kota Manado kita cukup minoritas. So what, yang jelas kita tetap harus happy kan menyambut hari raya kita? Setelah sebulan
lamanya melawan hawa nafsu, makan, mata, dll…
Ke Masjid cuma berdua bareng Om, Istri sama dua anaknya di rumah sj, coz masih agak rewel. Nnti malah cuma ngerepotin..heheh. Setelah shalat ied, salam-salaman, Silaturahmi ke beberapa tetangga muslim, trus balik ke rumah deh. Habis itu hujan deras, tambah ga bisa ke mana-mana. Beberapa rekan Om di kantor datang jelang siang, ga bgitu lama dah mesti balik karena bertepatan hari jum’at.
Hari pertama ga ada yang istimewa, cm bisa telpon-telponan sama Ortu di kampung…lumayan lah daripada ga sama sekali. Hari kedua yang cukup berkesan karena bisa kumpul bareng teman-teman diklat lagi. Sebenarnya mereka ga ada yang muslim, tapi mereka sangat toleran dan menghormati hari besar agama kita. Inilah wujud toleransi antar umat beragama di kota ini (saluuut).
DSC04754 Jalan ke Bitung, tempat praktek kerja saya sebelum mendapat SK penempatan. Hampir semua teman diklat kumpul di sana. Cerita-cerita suasana awal di kantor,,mengenang masa-masa diklat, asyik lah. Minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir dan batin..:D

Kamis, 09 September 2010

Lebaran…oh…Lebaran…!!

Lebaran sebentar lagi..dah niat buat pulang ke kampung halaman..niat sudah di ubun-ubun (sampe sgitunya!). Tapi apa daya..waktu libur yang singkat tidak memungkinkan untuk balik ke kampung.
Tak ada rotan, akar pun jadi. Gak bisa pulang ke Bauzz,,akhirnya jadi ke Manado. Tgl 8 September 2010, hari terakhir buka kantor sebelum libur 5 (lima) hari untuk menghormati umat Muslim merayakan hari besarnya. Barang-barang di kantor sudah dikemas, untuk dibawa ke kantor cabang. Tinggal menunggu
dijemput.
Pukul 19.00,,KMP BORONANG bertolak dari Pagimana,,tmpat tugasku yang pertama. Bersama para pegawai yang lain total ada 10 orang. Laut cukup beriak dalam perjalanan,,lumayan banyak yang dikocok isi perutnya alias muntah-muntah. Untung saya dah terbiasa melewati perjalanan laut (mungkin lebih parah situasix – hiperbola)…heheheh.
Singkat kata, kapal tiba di Gorontalo keesokan harinya tgl 9 September 2010 pukul 05.30 pagi. 5 orang pegawai cukup sampai di sini perjalanannya, karena mereka memang orang sini,,jd lebaran juga di sini. Tersisa 5 orang lagi yang akan melanjutkan perjalanan ke Manado. Perjalanan menggunakan mobil sewaan (Innova), mulai pukul 07.00-16.30. Sempat singgah di tengah perjalanan untuk makan siang,,kbetulan saat itu hari kamis (shaum) – jd saya cuma menyimak saja.
ABCD0007 ABCD0008
Huft,,dlm perjalanan darat yang hampir seharian itu,,salah seorang dari kami mulai gak enak badan (mual)..xixixi. Mana duduk di belakang lagi..makin parah deh. Jelang sore akhirnya puncak Bunaken sudah terlihat,,artinya kami sudah memasuki kota Manado. Lega juga,,tp perjalanan belum berakhir karena saya yang diantar terakhir ke tempat tujuan (kebetulan paling jauh – tp paling dekat ke Bandara), jadi terima nasib sajalah. Rasa lelah lumayan terobati setelah bertemu dengan sepupu-sepupu yang masih kecil-kecil. Bisa main bareng mereka lagi..haah.

Sabtu, 28 Agustus 2010

Diklat Jakarta

Setelah menjalani pelatihan awal dan praktek kerja selama 2 minggu di Bitung, para peserta diklat dikirim ke Jakarta untuk pelatihan lebih lanjut dan pendalaman tentang produk-produk perusahaan selama kurang lebih 2 bulan. Total peserta pelatihan dari 2 kanwil : Manado dan Makassar berjumlah 125 orang. Kami yang di Manado berangkat
bersama tanggal 15 Juni 2010.
mini-IMG_0647 Di Bandara Sam Ratulangi Manado
Pesawat lepas landas pukul 09.00 pagi, terbang langsung menuju Jakarta (ga pake transit = pegal).  Butuh waktu sekitar 4.5 jam, jadi tiba di Jakarta pukul 12.30 (perbedaan waktu 1 jam). Langsung berangkat ke Hotel tempat pelatihan dan berkenalan dengan teman-teman dari kanwil Makassar. Cukup banyak kegiatan dan kejadian yang kami alami selama bersama-sama mengikuti materi dari para pengajar.
mini-IMG_0666 mini-IMG_0944
Dari apel pagi, belajar bersama,,,lari pagi,,,main ke dufan..sampai karaokean..heheh. Keakraban terjalin begitu saja dan seperti berada dalam keluarga besar. Kebersamaan selama 2 bulan ini akhirnya harus berakhir ketika memasuki ujian akhir dan kemudian penutupan.
DSC04251 mini-IMG_6895
Suasana itu terasa berlalu begitu cepat sampai kami akhirnya harus kembali ke tempat tugas kami masing-masing. Tanggal 27 Juli 2010 pukul 03.30 pagi teman-teman Manado berangkat kemudian disusul teman-teman Makassar pada siang harinya. Sampai berjumpa lagi teman-teman di diklat-diklat selanjutnya!!

Jumat, 13 Agustus 2010

Tondano and Molinow

Kebersamaan dengan teman-teman penaksir kanwil Manado juga tidak berlangsung lama. Cuma sekitar dua minggu sebelum akhirnya kami semua dikirim ke tempat tugas kami yang sebenarnya. Saya harus berangkat ke Luwuk, teman sekantor selama Praktek kerja, Reiner, ke Palu. Teman sekamar sewaktu diklat, Stenly dapat di Sanger,,dll. Pokoknya terpencar ke mana-mana.

But, sebelum saatnya tiba, kami semua tidak ingin melepaskan momen kebersamaan begitu saja. Rencana pun dijalankan untuk bersama-sama pesiar ke Tondano dan Molinow. Armada pasukan sudah berkumpul, inilah hasilnya :
03082010382 DSC04510
Kebersamaan itu sangat indah bukan??

Senin, 10 Mei 2010

Alkisah ada dua orang sahabat sedang bercerita karena telah lama tidak bertemu selepas kuliah dulu. Yang satu orang Indonesia dan yang satunya orang Jepang, mereka dulu sama-sama kuliah di Negeri Kincir Angin untuk memperdalam ilmu Arsitektur. Setelah sekian lama tidak bertemu, mereka berdua telah menjadi pejabat di negaranya masing-masing.
Pejabat Indonesia: Wah... lama ya gak bertemu, sekarang kamu terlihat
tambah hebat saja.
Pejabat Jepang: Yah beginilah kalau kita bisa menikmati hasil kerja kita dengan mengembangkan ilmu yg kita dapat semasa kuliah dulu. Mampirlah ke rumahku bila kelak kamu traveling ke Jepang, akan aku perlihatkan hal lainnya yang pasti membuat kamu tambah tercengang.
Pejabat Indonesia: OK lah, lain waktu saya akan mampir ke rumahmu.
Alkisah tibalah Pejabat Indonesia ini ke negara Jepang, tanpa pikir panjang ia langsung menanyakan hasil apa yg telah diperolehnya setelah lulus kuliah dan selama menjadi pejabat, dan Pejabat Jepang tsb membuka jendela rumahnya yang sangat megah dan berkata kepada Pejabat Indonesia.
Pejabat Jepang: Kamu lihat jembatan layang yg terbentang luas itu, 50% dari biaya pembangunan itu berasal dari rekening pribadiku.
Pejabat Indonesia: Wah hebat sekali kamu. Tapi aku gak mau kalah dgn kamu, lain waktu mampirlah kau ke Indonesia.
Pejabat Jepang tsb menepati janjinya kepada sahabatnya itu. Kemudian dia dtg ke Indonesia. Pejabat Jepang ini sangat kagum dengan rumah sahabatnya yg seperti Istana Bogor, lalu berkata...
Pejabat Jepang: Kamu benar-benar sahabatku yg paling jenius, ternyata kamu sudah bisa mengalahkan aku, apa sih rahasianya?
Pejabat Indonesia: Mari aku tunjukkan darimana saya mendapatkan semua ini.
Pejabat Indonesia ini membuka jendela rumah dan berkata kpd sahabatnya.
Pejabat Indonesia: Kamu pasti bisa melihat jembatan layang yg luas itu kan?
Pejabat Jepang: Ya benar... Lantas apa yg kau banggakan dan apa yg telah merubah hidupmu seperti ini?
Pejabat Indonesia: Ya 50% dari biaya pembangunan itu masuk ke rekening pribadiku....
Pejabat Jepang: ????!!!!......

Korupsi

Tahun 2003 dan 2004, China ditetapkan oleh para peneliti dan para aktivis anti korupsi menjadi negara paling korup di dunia disusul kemudian Indonesia, India, Brasil dan Peru.
Tahun 2005 China masih menduduki tempat teratas dan disusul oleh India, Brasil, Peru dan Filipina.
Atas hasil penelitian itu, ketika Konferensi Asia Afrika Amerika di Taman Mini, seorang pejabat/delegasi China menyatakan keheranannya kepada seorang pejabat Indonesia yang menemuinya bersama beberapa pejabat negara-negara itu.
Delegasi China, "Hai, Pak Pejabat, sepertinya
korupsi di Indonesia hampir menyamai di negeri kami, tapi kok negara Anda bisa keluar dari lima besar, apakah sudah ada gerakan anti korupsi besar-besaran di pemerintahan Anda?".
Delegasi India, Brasil, Peru, dan Filipina, "Iya nih kita juga terkejut deh mendengar itu, bagaimana bisa?".
Dengan senyum ramah dan nada ceria sang pejabat Indonesia menjawab, "Ooo... mudah saja, itu semua gampang diatur.".
Delegasi China, "Caranya Bagaimana?".
Pejabat Indonesia, "Caranya, siapkan uang sepantasnya dan berikan pada para peneliti itu dengan permintaan supaya negara saya diturunkan dari peringkat lima besar...".
Delegasi China, "Oooo... Hebat, itu baru namanya koruptor hebat... masuk akal... hasil penelitian pun bisa di korupsi..."

Minggu, 09 Mei 2010

Ajaran Ayah

Amir, anak seorang pejabat negara yang bertugas di bidang keuangan. Ia merupakan bendahara di kelasnya. Suatu hari ia ketahuan menggunakan uang kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.
Guru: "Mengapa kau gunakan uang itu untuk keperluanmu sendiri? Padahal itu kan uang milik temanmu! Apakah kau sedang terdesak?"

Amir: "Tidak Bu..."
Guru: "Lalu mengapa??"
Amir hanya terdiam.
Guru: "Cepat katakan! Jika tidak, akan saya laporkan kepada ayahmu!!"
Amir: "Laporin aja Bu... toh ayah saya yang mengajarkan saya."
Guru: "????????"

Sabtu, 08 Mei 2010

My New Career

Beberapa hari sesampainya di Manado,,terbuka peluang untuk menjadi berkarir pada salah satu BUMN dan kebetulan ada penerimaan di Manado. Iseng-iseng berhadiah (ngikut aja),,eh, ternyata lulus sampai tahap terakhir. Mulai dari Seleksi berkas, tes wawancara, tes TPA, tes psikotes, dan terakhir tes Kesehatan. Dari sekitar 700 pelamar
untuk wilayah Manado, tinggal tersisa 48 orang untuk mengikuti Diklat selama 2 bulan di Jakarta.
So, saya harus memilih : tetap ngajar  atau mengambil peluang ini. The conclusion is, i take this. Tapi berhubung saya dah terlanjur ngajar selama setengah semester, maka kuliah tetap berlanjut walau dari jarak jauh. Juga melalui blog ini, sy sampaikan materi dan juga memberikan tugas-tugas untuk penilaian pada akhir semester nanti. Alhamdulillah berjalan baik. DSC03833 Teman-teman seperjuangan
Artinya juga, saya mungkin ga bisa balik ke kampung dalam waktu dekat ini. Coz harus langsung ke Jakarta, trus langsung balik lagi ke lokasi penempatan sesuai SK. Tp masih ada kemungkinan untuk pulang saat lebaran nanti. Semoga…

Rabu, 28 April 2010

Welcome to Manado

Libur seminggu di kampus,,daripada be-te di rumah mending main ke rumah Om di Manado. Cukuplah buat menghilangkan kejenuhan selama di kampus. Terhitung tanggal 27 April 2010 pagi,,saya berangkat ke kendari..singgah ga lama di rumah Om tempat saya tinggal sewaktu berkuliah selama 4 tahun di sini. Trus langsung ke Bandara dengan Pesawat Merpati pkl 14.00 diantar oleh semua Sepupu.

DSC03738 anak kecil itu imut ya?? heheh
Eh, ternyata ada tman yang juga mau ke Makassar, jd barengan saja. Teman SD sih sebenarnya ^^. Tiba di Makassar pkl 15.30..transit selama 2 jam (tertera dlm tiket). In fact..saya harus menunggu sampe jam 21.00 untuk melanjutkan perjalanan ke Manado..ckckck. Ada yang pernah mengalami hal serupa?? Silahkan mengadu ke KPAI,,nah lo? heeheh.
DSC03775 Para penunggu pesawat ke Manado…hehe
Finally, tiba di Manado pukul 23.00. Ngantuk abis dah. Segera para supir taksi menawarkan jasanya. Tapi ga saya gubris,,karena dah ada jemputan. Cukup lama menunggu, akhirnya jemputan muncul jg. Om bersama malaikat kecilnya!! Gila nih anak,,msih melek aja dia jam segini?? Whatever lah,,yang pasti perjalanan hampir seharian ini cukup menguras tenaga. So, ga butuh waktu lama untuk menuju alam mimpi segera setelah sampai di rumah…..

Rabu, 31 Maret 2010

Melihat Jam di Jalanan

Andi dan Budi sedang dalam perjalanan menuju tempat kerjanya.
Andi : Bud, aku lihat kamu tiap berangkat kerja tidak membawa jam, bagaimana kamu bisa berangkat tepat waktu?
Budi : Gampang An, aku tinggal melihat di jalanan saja.
Andi : Kok melihat di jalan??
Budi : Iya, kalau di jalan masih banyak karyawan swasta berarti itu masih pagi, berarti aku gak akan telat kalau naik bis.

Andi : Lho, tapi kemarin aku lihat kamu naik ojek ke kantor?
Budi : Oo.. itu karena aku lihat dijalanan sudah tidak ada karyawan swasta, yang ada cuma pegawai pemerintah.
Andi : Oo...
sumber : http://nyamuk.com

Senin, 18 Januari 2010

Tabungan, Masihkan diminati?


MENABUNG. Satu kata kerja yang mudah dikatakan, namun praktiknya acap masih saja sulit dilakukan, apalagi secara rutin.

Selain motivasi setiap orang untuk menabung sangat beragam, juga karena kemampuan bagi sebagian besar masyarakat yang masih terbatas. Mengingat beberapa bagian dari penghasilan atau pendapatan yang diperoleh saat ini harus disimpan, untuk digunakan kemudian pada lain waktu, sesuai kebutuhan atau untuk keperluan tidak terduga.

Dari sekian banyak cara menabung, menabung pada
lembaga keuangan seperti perbankan telah menjadi pilihan utama bagi masyarakat selama ini. Berbeda misalnya dengan cara menabung pada zaman baheula, yang merasa cukup aman menyimpan uangnya di rumah, baik itu disimpan pada celengan gerabah, maupun di bawah bantal atau kasur.

Pergeseran pola masyarakat untuk menabung tersebut, diakui pula telah mengembangkan bisnis perbankan. Di antara tiga layanan produk perbankan itu, tabungan tergolong bentuk produk yang paling populer dan dikenal luas masyarakat, dibandingkan deposito dan giro. Selain persyaratan yang relatif mudah seperti cukup dengan mengisi aplikasi dan melampirkan identitas diri seperti KTP, SIM, paspor, atau kartu identitas lainnya, juga dana awal tabungan yang disetorkan ke bank relatif kecil. Belum lagi, beberapa fasilitas yang ditawarkan bank cukup menarik, baik kemudahan transaksi, proteksi asuransi maupun program berhadiah.

Meski begitu, tingkat bunga produk tabungan ini umumnya relatif kecil ketimbang bunga deposito dan giro. Bahkan sejumlah pengamat maupun konsultan keuangan mengakui, “salah satu kelemahan produk tabungan karena tingkat bunga yang rendah”. Apalagi bagi nasabah yang memiliki nilai saldo terbatas, karena bunga tabungan yang seharusnya diperoleh lebih rendah dibandingkan biaya administrasi atau potongan pajak. Sehingga, nasabah tidak mendapatkan bunga, malah saldonya terus berkurang akibat beberapa potongan tersebut.



**

SEBUTLAH Ny. Ena, ibu rumah tangga, yang bingung karena saldo tabungannya di bank secara perlahan terus berkurang. Meski, tergolong pasif menabung (kadang menabung, kadang tidak), Ny. Ena yang baru saja beberapa bulan menjadi nasabah pada salah satu bank swasta nasional ini, awalnya tidak terlalu peduli dengan posisi saldo tiap bulannya.

Namun, karena ada potongan biaya administrasi termasuk biaya ATM (anjungan tunai mandiri) setiap bulan dengan saldo rata-rata yang terbatas sekira Rp 1 juta, saldo tabungannya terus berkurang. Bunga tabungan yang seharusnya ia peroleh, terpotong beberapa biaya administrasi. “Padahal, saya tergolong jarang simpan atau ngambil uang tabungan,” katanya.



Uniknya, setelah mengetahui penyebab saldo tabungannya itu berkurang, Ny. Ena tidak melakukan apa-apa. Sedikit berbeda dengan Lucky, pegawai instansi pemerintah. Dia sama sekali tidak peduli dengan raihan bunga tabungan yang kecil dan setiap bulan terkena potongan biaya administrasi serta pajak tabungan. Karena, motivasinya menabung bukan mengejar bunga, tapi lebih untuk kemudahan melakukan transaksi sehari-hari lewat ATM. “Kalau nabung untuk investasi dan bisa meraih return, saya simpan di deposito yang bunganya lebih tinggi,” katanya.

Lain lagi halnya Beng-beng, mahasiswa pada salah satu perguruan tinggi swasta Bandung, yang nyaris tidak merasakan manfaat menjadi nasabah tabungan. Pasalnya, uang bulanan yang dikirim orangtuanya dari luar kota dan ia simpan pada tabungannya menjadi berkurang karena terpotong beban biaya administrasi. “Sebagai anak kos yang belum punya penghasilan, cukup berat juga nyimpen uang untuk kebutuhan sehari-hari di bank. Tapi, mau kemana lagi saya simpan uangnya, kalau tidak di bank,” tuturnya.

Apa yang dialami oleh beberapa nasabah tersebut, mungkin contoh kecil dari sekian banyak nasabah tabungan selama ini. Mereka tampaknya tidak memiliki alternatif lain untuk menyimpan dananya di bank, apalagi dengan nominal saldo yang terbatas. Terbukti, mereka akhirnya hanya mengandalkan “insentif” atau kompensasi pelayanan lain yang ditawarkan bank, selain faktor keamanan juga kemudahan melakukan sejumlah transaksi keuangan.

**

UMUMNYA bank yang juga lembaga bisnis tentu membutuhkan biaya operasional untuk mendukung usahanya tersebut. Ini tampak jelas, di antaranya dari beban biaya administrasi yang dibebankan kepada para nasabah tabungan selama ini.

Dari pengamatan “PR” baru-baru ini pada beberapa bank milik swasta dan pemerintah di Kota Bandung misalnya, yang menerapkan biaya administrasi, bunga tabungan dan setoran awal minimum yang cukup beragam. Beberapa contoh bank ini hanya untuk memberikan gambaran secara umum besarnya biaya administrasi, bunga tabungan, dsb., yang berlaku.

Tahapan BCA contohnya, biaya administrasi ditetapkan sesuai dengan kartu ATM yang dimiliki nasabah. Biaya administrasi bagi nasabah yang memegang ATM “Silver” Rp 7.500,00/bulan, ATM “Gold” Rp 10.000,00/bulan dan ATM “Platinum” Rp 15.000,00/bulan. Kemudian, ada pajak tabungan sebesar 20% dari bunga tabungan.

Sedangkan bunga tabungan, ditetapkan sesuai saldo nasabah dan dihitung berdasarkan bunga harian. Untuk saldo rata-rata kurang dari Rp 500.000,00 tidak mendapat bunga (0%). Saldo Rp 1 - 5 juta, bunganya 2%/tahun. Saldo diatas Rp 5 juta dan hingga Rp 1 miliar, bunganya 4,25%/tahun, dst. Adapun, setoran awalnya Rp 500.000,00 dan selanjutnya minimum Rp 50.000,00.

Selain itu, Bank BRI melalui tabungan Britama dan Simpedes. Biaya administrasi bulanan tabungan Britama misalnya, ditetapkan Rp 5.000,00 dan bagi nasabah yang memiliki ATM dikenakan lagi biaya Rp 3.000,00. Kemudian tabungan Simpedes, bagi nasabah yang saldonya di bawah Rp 3 juta terkena biaya administrasi Rp 1.000,00 - Rp 4.500,00/bulan. Dan bagi nasabah yang saldonya di atas Rp 3 juta terkena biaya administrasi Rp 5.000,00/bulan.

Sedangkan bunga tabungannya, berkisar 3,5 - 5%/ tahun. Namun, bagi saldo rata-rata yang di atas Rp 7,5 juta akan terkena pajak sebesar 20% dari bunga tabungan. Perbedaan kedua jenis tabungan BRI ini di antaranya terlihat dari setoran awalnya, tabungan Britama Rp 200.000,00 dan tabungan Simpedes Rp 100.000,00

Sementara Permata Tabungan di Bank Permata, biaya administrasi bulanannya tergantung saldo tabungan. Misal saldo di bawah Rp 500.000,00 dikenai biaya administrasi Rp 7.500,00 dan saldo di atas Rp 500.000,00 dikenai biaya administrasi Rp 5.000,00. Ditambah lagi bagi nasabah yang memegang ATM dikenai pula biaya Rp 2.500,00.

Bunga Tabungan Permata cukup bervariasi, saldo di bawah Rp 1 juta tidak mendapat bunga (0%), saldo antara Rp 1 juta hingga kurang dari Rp 10 juta (bunganya 2%/tahun), saldo antara Rp 10 juta hingga kurang dari Rp 100 juta (bunganya 3%/tahun), saldo antara Rp 100 juta hingga kurang dari Rp 250 juta (bunganya 3,5%/tahun), dan saldo lebih dari Rp 250 juta (bunganya 4%/tahun). Adapun, setoran awal minimum Tabungan Permata Rp 250.000,00 dan setoran selanjutnya Rp 50.000,00. (Ivan W./ “PR”)***


Senin, 11 Januari 2010

Bachelor to Teach

Masa-masa indah selama kuliah di kampus tercinta (UNHALU – KENDARI)  telah berakhir. Kemarin, tgl 30 September 2010 adalah upacara wisuda para mahasiswa yang telah berjibaku selama 4 tahun hanya untuk mendapatkan selembar kertas yang menandakan kami telah menjadi seorang Sarjana. Apakah nantinya ilmu yang kami reguk selama menempuh perkuliahan akan berguna di masyarakat,,itu pertanyaan belakangan. Intinya kami dan orang tua pasti merasa
bahagia saat ini. BoNyok sudah tiba dari Bau-Bau tadi pagi. Kebanggaan mereka tentunya kebanggaanku juga, sy menjadi salah satu wisudawan terbaik yang mewakili FAKULTAS EKONOMI. Ni fotonya :
foto 3DSC03159
Masih sempat kumpul-kumpul bareng lagi, sebelum akhirnya pada nyebar ke mana-mana. Rahman lanjut S2 di Jogja, Ufan balik ke kampung, Uthux dah kerja, Azhar balik ke kampung jg, dan beberapa teman yang lain jg. Saya sendiri balik ke Bauzzz untuk ikut tes CPNS, tp sayangnya belum ada jodoh di sana. Sempat main ke Makassar jg, ke Trans Studio trus ke Bulukumba :
DSC04355 DSC03583
Di Makassar jalan bareng teman sekolah, Isran, yang lagi kuliah di POLITEKNIK ILMU PELAYARAN (PIP) Makassar, trus di Bulukumba berkunjung ke rumah Om yang dah cukup lama ga ktemu. Sempat ke pantai Bira jg lho,, :D. Lumayan lah buat menghilangkan penat sebelum mulai ngajar di salah satu universitas Swasta di Bau-Bau (UNIDAYAN). ..