Senin, 10 Mei 2010

Alkisah ada dua orang sahabat sedang bercerita karena telah lama tidak bertemu selepas kuliah dulu. Yang satu orang Indonesia dan yang satunya orang Jepang, mereka dulu sama-sama kuliah di Negeri Kincir Angin untuk memperdalam ilmu Arsitektur. Setelah sekian lama tidak bertemu, mereka berdua telah menjadi pejabat di negaranya masing-masing.
Pejabat Indonesia: Wah... lama ya gak bertemu, sekarang kamu terlihat
tambah hebat saja.
Pejabat Jepang: Yah beginilah kalau kita bisa menikmati hasil kerja kita dengan mengembangkan ilmu yg kita dapat semasa kuliah dulu. Mampirlah ke rumahku bila kelak kamu traveling ke Jepang, akan aku perlihatkan hal lainnya yang pasti membuat kamu tambah tercengang.
Pejabat Indonesia: OK lah, lain waktu saya akan mampir ke rumahmu.
Alkisah tibalah Pejabat Indonesia ini ke negara Jepang, tanpa pikir panjang ia langsung menanyakan hasil apa yg telah diperolehnya setelah lulus kuliah dan selama menjadi pejabat, dan Pejabat Jepang tsb membuka jendela rumahnya yang sangat megah dan berkata kepada Pejabat Indonesia.
Pejabat Jepang: Kamu lihat jembatan layang yg terbentang luas itu, 50% dari biaya pembangunan itu berasal dari rekening pribadiku.
Pejabat Indonesia: Wah hebat sekali kamu. Tapi aku gak mau kalah dgn kamu, lain waktu mampirlah kau ke Indonesia.
Pejabat Jepang tsb menepati janjinya kepada sahabatnya itu. Kemudian dia dtg ke Indonesia. Pejabat Jepang ini sangat kagum dengan rumah sahabatnya yg seperti Istana Bogor, lalu berkata...
Pejabat Jepang: Kamu benar-benar sahabatku yg paling jenius, ternyata kamu sudah bisa mengalahkan aku, apa sih rahasianya?
Pejabat Indonesia: Mari aku tunjukkan darimana saya mendapatkan semua ini.
Pejabat Indonesia ini membuka jendela rumah dan berkata kpd sahabatnya.
Pejabat Indonesia: Kamu pasti bisa melihat jembatan layang yg luas itu kan?
Pejabat Jepang: Ya benar... Lantas apa yg kau banggakan dan apa yg telah merubah hidupmu seperti ini?
Pejabat Indonesia: Ya 50% dari biaya pembangunan itu masuk ke rekening pribadiku....
Pejabat Jepang: ????!!!!......

Korupsi

Tahun 2003 dan 2004, China ditetapkan oleh para peneliti dan para aktivis anti korupsi menjadi negara paling korup di dunia disusul kemudian Indonesia, India, Brasil dan Peru.
Tahun 2005 China masih menduduki tempat teratas dan disusul oleh India, Brasil, Peru dan Filipina.
Atas hasil penelitian itu, ketika Konferensi Asia Afrika Amerika di Taman Mini, seorang pejabat/delegasi China menyatakan keheranannya kepada seorang pejabat Indonesia yang menemuinya bersama beberapa pejabat negara-negara itu.
Delegasi China, "Hai, Pak Pejabat, sepertinya
korupsi di Indonesia hampir menyamai di negeri kami, tapi kok negara Anda bisa keluar dari lima besar, apakah sudah ada gerakan anti korupsi besar-besaran di pemerintahan Anda?".
Delegasi India, Brasil, Peru, dan Filipina, "Iya nih kita juga terkejut deh mendengar itu, bagaimana bisa?".
Dengan senyum ramah dan nada ceria sang pejabat Indonesia menjawab, "Ooo... mudah saja, itu semua gampang diatur.".
Delegasi China, "Caranya Bagaimana?".
Pejabat Indonesia, "Caranya, siapkan uang sepantasnya dan berikan pada para peneliti itu dengan permintaan supaya negara saya diturunkan dari peringkat lima besar...".
Delegasi China, "Oooo... Hebat, itu baru namanya koruptor hebat... masuk akal... hasil penelitian pun bisa di korupsi..."

Minggu, 09 Mei 2010

Ajaran Ayah

Amir, anak seorang pejabat negara yang bertugas di bidang keuangan. Ia merupakan bendahara di kelasnya. Suatu hari ia ketahuan menggunakan uang kelas itu untuk keperluan pribadi. Dipanggillah ia ke ruang guru.
Guru: "Mengapa kau gunakan uang itu untuk keperluanmu sendiri? Padahal itu kan uang milik temanmu! Apakah kau sedang terdesak?"

Amir: "Tidak Bu..."
Guru: "Lalu mengapa??"
Amir hanya terdiam.
Guru: "Cepat katakan! Jika tidak, akan saya laporkan kepada ayahmu!!"
Amir: "Laporin aja Bu... toh ayah saya yang mengajarkan saya."
Guru: "????????"

Sabtu, 08 Mei 2010

My New Career

Beberapa hari sesampainya di Manado,,terbuka peluang untuk menjadi berkarir pada salah satu BUMN dan kebetulan ada penerimaan di Manado. Iseng-iseng berhadiah (ngikut aja),,eh, ternyata lulus sampai tahap terakhir. Mulai dari Seleksi berkas, tes wawancara, tes TPA, tes psikotes, dan terakhir tes Kesehatan. Dari sekitar 700 pelamar
untuk wilayah Manado, tinggal tersisa 48 orang untuk mengikuti Diklat selama 2 bulan di Jakarta.
So, saya harus memilih : tetap ngajar  atau mengambil peluang ini. The conclusion is, i take this. Tapi berhubung saya dah terlanjur ngajar selama setengah semester, maka kuliah tetap berlanjut walau dari jarak jauh. Juga melalui blog ini, sy sampaikan materi dan juga memberikan tugas-tugas untuk penilaian pada akhir semester nanti. Alhamdulillah berjalan baik. DSC03833 Teman-teman seperjuangan
Artinya juga, saya mungkin ga bisa balik ke kampung dalam waktu dekat ini. Coz harus langsung ke Jakarta, trus langsung balik lagi ke lokasi penempatan sesuai SK. Tp masih ada kemungkinan untuk pulang saat lebaran nanti. Semoga…